Wewwww akhirnya berita tentang siapa ayah biologis Sheila terkuak juga. Sang ayah "Anji", akhirnya mengakui bahwa ia adalah ayah dari Leticia.
Hebat buat Sheila yang masih memiliki mental baja untuk hamil di luar pernikahan dan memilih untuk tidak menikah di negara Indonesia tercinta ini yang notabene masih sangat kental budaya timurnya...
Tapi apakah ini memang keputusan yang terbaik untuk Sheila jika dilihat dari sudut pandang budaya kita? Masyarakat Indonesia khususnya anak muda jaman sekarang tampaknya sudah mengalami pergeseran nilai-nilai kehidupan. Pergaulan bebas sudah menjadi gaya hidup yg mulai biasa.
Memang kalau di pikir2 untuk masalah Sheila akan sangat percuma apabila ia menikahi anji hanya untuk status, tanpa cinta dan beda agama pula. Toh dalam akte kelahiran putri mereka akan tertera dengan jelas siapa ayah dan ibu.
Tetapi bagaimana dengan psikologi putri mereka nanti ketika sudah besar? apa yang akan ia rasakan ketika ia membrowsing namanya (seperti yg dikatakan anji di salah satu infotainment)? betapa kehadirannya di bumi ini penuh dengan kontroversi yang hampir tidak di akui oleh sang ayah?
Secara agama, apakah ini sesungguhnya di ijinkan? saya tidak mengerti sesungguhnya apakah agama Katolik mengijinkan hal ini atau tidak.
lalu apakah kasus ini akan menjadi suatu panutan untuk pasangan muda lainnya yg menjalani gaya hidup pergaulan bebas atau bahkan menjadi peringatan untuk menolak gaya hidup tersebut?
Silahkan anda menjawab sendiri sesuai dengan idealisme anda pribadi..
Kalau saya, mudah2an akan tetap mempertahankan budaya timur yang sudah ditanamkan kepada saya sejak masih di kandungan :)
Untuk Sheila, semoga keberanian mu untuk tetap mengandung dan melahirkan (tidak aborsi) bisa menjadi contoh dan teladan bagi wanita di seluruh dunia.
